Sabtu, 09 Februari 2013

Senyum kekuatan (9 Januari 2013)

Kelopak mata yg menyelimuti bola kecil itu.
Tampak bulat, indah dan berbinar.
Tiap kali kedipan yg kau lakukan.
Menjadikan sepasang mata ini terpaku.

Senyum kecil dikedua bibirmu.
Lesung pipit yg mencolok di dipimu.
Rambut ikal sebagai mahkotamu.
Semua masih jelas terbingkai rapi di hatiku.

Tak satu pun yg bisa membuang nya dariku.
Tersimpan jauh di dalam sini.
Hingga ku lelah dan tak dapat lagi berharap.
Semua hanya goresan yg tak dapat ku jadikan nyata.

Ribuan mimpi membawaku ke tempat tinggi.
Dimana ku menemukanmu dalam suatu cerita berbeda.
Jauh dari kenyataan yg ada.
Hingga ku sadar semua hanya mimpi tak berpetuah.

Ucapan dan canda yg kau lambaikan di tiap kata.
Menjadikanku berpegang teguh dan kembali tegar.
Tapi ketika semua tak identik dengan tindakan.
Saat itu aku tahu semua hanya kata yg berlalu.

Kau kembali dengan senyummu saat aku mencoba pergi.
Aku seperti melayang ke langit yg penuh bintang.
Tapi aku terjatuh karena lagi itu hanya sementara.
Dan kembali aku terdiam dalam kesendirianku.

Apa yg ada dalam benakmu ??
Ketika kau melihatku lemah.
Tiap kata demi kata kau ajari aku untuk tersenyum.
Tapi kata yg menjadi kalimatmu itu juga penyebab lunturnya senyum ini.

Tanya hatimu dan ku koreksi hatiku.
Kelak kita bertemu dengan sebuah senyum kekuatan yg selalu kau tanamkan.
Tapi ketika aku tak menemui goresan kecil itu di bibirmu.
Saat itu juga aku sadar ternyata aku hanya menjadi sesosok kecil yg akan menghilang.

Hayalan Belaka

Satu masa kita bertemu
Saat pintu terbuka di ruangan itu
Tempat dimana kau dan aku berilmu
Jadikan sebuah kisah yg baru

Bola mata indahmu menjadikanku kaku
Senyum bibir kecilmu mendamaikan jiwaku
Setiap langkah dan waktu yg kita lalui
Pertemananlah yg mulai kita gali

Ingin ku menjadi kelopak matamu
Pasti tak akan ku biarkan kau Menangis
Ingin ku menjadi pipi diwajahmu
Pasti kan ku ciptakan sepasang lesung pipit yg manis


Bagai matahari yg menyinari hari
Kau ciptakan semangatku lagi
Pancaran sinar yg menghangatkan hati
Jadikan hidupku tampak berarti

Namun semua hanya hayalan belaka
Dimana kau dan aku berpapas muka
Terlalu ciut nyali ini mengungkapkan
Sebuah resiko yg tak mampu ku abaikan

Aku, kamu, dia dan Mereka
Satu guru satu papan tulis
Satu tawa satu penderitaan
Semua terjadi di ruang persegi ini

Takut ini mempengaruhi semua
Ku coba menanam dengan tiap tawa
Walau sebenarnya hati ini merana
Terdiam kaku dan tak berdaya

Hanya aku dan Tuhan yg tahu
Rasa yg hanya bisa terpendam
Kini ku akan anggap semua semu
Biarkan waktu yg membuatnya padam