Rabu, 24 April 2013

Derita dan Bahagia


Jika hidup adalah masa yang selalu penuh derita
Maka kita tercipta menjadi sebuah budak
Tiada punya kebebasan dan hak untuk bahagia
Semua hanya sengsara yang menyiksa batin
Jika hidup adalah masa yang selalu bahagia
Maka kita adalah sebuah boneka yang tiada arti
Tiada punya hati dan aura yang berwarna
Semua hanya dikendalikan oleh waktu

Ketika kamu diciptakan berbeda dengan mereka
Jangan pernah beranggapan kamu lemah
Kamu dan mereka mempunyai kehidupan yang berbeda
Dan kamu gak akan pernah sama dengan mereka
            Lihatlah dirimu dan kehidupan ini
            Semua sudah disiapkan yang terbaik
            Buatmu boleh berkarya dengan kemampuanmu
            Ditanganmu, kamu mengubah hidupmu
Bahagia dan derita adalah dua kata yang bertentangan
Namun tanpa salah satu dari mereka tiadalah artimu hidup
Karena semua telah seimbang dan setara
Menjadi sebuah pelajaran yang akan menguatkanmu
            Pilih diam dan berhenti ?
            Maka hilanglah semua yang kau inginkan
            Pilih lanjut dan berlari ?
            Semua ditanganmu dan dapatkanlah . .

Kapan ??


Tuhan . .
Sebuah pertanyaan besar masih ku simpan
Terngiang dalam benak yang sungguh menyiksa
Termenung dalam hayal yang tiada berlalu

Kapan Tuhan ??
Kapan ku boleh rasakan kelegaan
Kebebasan yang ku inginkan
Aku penat dengan kenangan itu
Semua hanya cerita masa lalu
Yang terus menjadi pertanyaan besar bagiku
Aku masih menyimpan semua senyum dan tawanya
Tak bisa lari walau telah ku coba

Adakah rencanaMu, Tuhan ?
Apa aku boleh mengetahuinya ?
Agar ku boleh mengambil keputusan
Harus berhenti atau bertahan ?

Bagaimana dengannya disana ?
Apa hal yang sama yang ia rasakan
Atau hanya aku yang lelah merasakan ini sendirian
Aku berharap ini menghilang
Dan bolehkan aku bebas tanpa ingatan masa lalu
Yang hingga sekarang tiada berpetuah
Jauh sebelum kau melangkah
Bersama angin dan debu yang membawamu
Seolah matahari mendukung langkahmu
Kini aku bagaikan jejak yang kau tinggalkan

Tiada guna semua yang terjadi
Harapan kini hanya menjadi sia-sia
Saat ku melihat kebelakang
Hanya lah goresan kecil yang telah punah

Terbelenggu dalam ingatan
Yang selalu membawaku terbang
Dan hanyut dalam masa lalu yang tiada terdapati lagi
Kini semua telah pergi menjauh oleh putaran waktu

Awan tak kan pernah sama
Lambat laun menghilang dan tercipta yang baru
Namun aku berharap bulan dan bintang tiada berpisah
Akan  selalu ada walau mereka berjauhan

Aku ingin mengetahui bisikan angin
Yang membawa kabar baik serta menggembirakan
Bahwasanya seseorang hadir dan ingin menemuiku
Dia kembali melukis goresan yang telah punah
Mengindahkannya dengan warna-warni yg elok
Hingga ku boleh percayakan hatiku padanya.

Aku mau beranjak


Kata hati sungguh menyudutkanku
Ketika dia yang ku inginkan
Tak mampu ku gapai dengan apapun juga
Hanya terdiam dan menunggu waktu
            Masih ada sebuah harapan kecil yang tersimpan
            Namun tak berhak ku pertahankan
Ketika dia tak beri aku tempat
Tuk mengisi sedikit celah dihatinya
Mungkinkah dia menyadarinya
Telah lama ku bertahan
Ingin pergi dan teriakkan
Aku lelah menyimpan ini
            Tak kah kau melihat
            Tiap yg kulakukan untukmu
            Walau hanya sebatas sahabat
            Namun ku akui rasa ini lebih dari itu
Aku lakukan yang terbaik saat kau butuh
Terabaikan semua yang menjadi kepentinganku
Walau kadang sebuah protes darimu yang kuterima
Tapi sebisaku berusaha bibir ini tetap tersenyum
Meskipun dalam hatiku berkata kecewa
Kini aku pilih berhenti
Aku takut akan jatuh lagi
Pada sebuah harapan kecil
Yang akan menjadi sia-sia
            Sahabat . .
            Tak bisa kupungkiri
            Kau masih tersimpan disini
            Sadarillah, aku masih menyayangimu

            Lebih dari yang kau tahu
            Aku menahan rindu
            Ingin ku balas tegur sapamu
            Tapi aku memilih untuk menjauh
Aku tahu ini gak adil
Namun aku juga terpaku karenanya
Masa itu membuatku mengenalmu
Hingga berpengaruh sampai saat ini
            Kini ku harus berjalan
            Pergi dan mencari senyumku
            Yang kini tiada ku dapatkan
            Ku harap aku bisa kembali seperti dulu
Aku berharap kita bertemu
Dengan cerita yang berbeda
Saatku tak lagi mengharapkanmu
Saat itu juga aku berhasil melepasmu
Dan ku akui kau adalah sahabatku . .



Tak perlu sebuah kesempurnaan


Sebuah kesempurnaan tak kami perlukan
Hanya sebatas kata yang melambangkan
Persahabatan yang kami miliki
Dapat menjadi kisah yang sejati
      Tiap canda dan tangis yang terlewati
      Tak lupa kami saling memberi
      Sejenak mencari sebuah jati diri
      Yang kami bangun diruang hati
Kami tak punya suatu keistimewaan
Tak butuh harta yang dibanggakan
Cukup kebersamaan yang terjadi
Buat kami saling melengkapi
      Disini terjadi kisah kami
      Kampus hijau tempat kami berpijak
      Luka dan duka kami akhiri
      Untuk boleh kami beranjak
Menjadi seorang guru yang kami inginkan
Sebuah prestasi yang kami gali
Walau kadang rintangan terjadi didepan
Namun yakin pasti terlewati
      Tak perlu image yang tinggi
      Tak butuh uang yang melimpah
      Melalui kekurangan kami berbagi
      Hingga terjadi persahabatan ini